Wednesday, September 22, 2010

perjuangan sang musafir

hello.

kemarin gue jadi musafir. sangat bergengsi, bukan?

gue berjalan kaki mengelilingi negara singa muntah air ini untuk mencari sebuah library berjudul tourism library demi mensukseskan proses pengerjaan tugas mulia yang nama lainnya adalah essay dua ribu kata. berbekal sepenggal petunjuk dan nasihat sang ayahanda, eh maksudnya gurunda, kami berempat pun berangkat mencari kitab suci.

sang gurunda berpesan agar kami naik bus nomor sekian dan turun di halte keempat dan melewati sejumlah gedung. dan kami melaksanakannya dengan patuh dan tertib seperti pasukan baris berbaris.

dan kami tidak menemukannya.

sehubungan dengan terik dan nyentrik nya matahari bersinar hari itu, kami pun meleleh jadi keringat. masuk ke sebuah mall, menikmati angin surga sejenak. lalu bertanya sama information. dan, sang petugas information bilang di daerah itu TIDAK ADA yang namanya library.

jeder! petir menyambar kayak di sinetron.

temen gue si rita lalu telpon temennya yang udah pernah kesana. si temennya bilang library itu ada di sebelah shangrila hotel. kita lalu tanya satpam dimana kah gerangan hotel itu berada. si satpam lalu memberikan sejumlah arahan.

kami pun berjalan mengikuti arahan si satpam. wajah wajah berubah menjadi merah, kulit menjadi basah, dan tenggorokan menjadi kering. persis turis gembel yang ga bisa pulang ke negara asal karna kehabisan duit. jalanan semakin sepi dan di pinggir jalan beberapa kali ditemukan pohon beringin menjuntai juntai kayak di hutan. gue langsung manggil temen local gue si yew quan yang sempet ikut army, 'hey yew quan, go bang bang!' dia cemberut hahaha.

setengah jam kemudian. kami mulai mengutuki pak guru yang memberi amanat sesat itu. waktu gue udah berniat guling guling minta pulang, akhirnya terlihatlah gedung hotel itu. dengan kondisi lusuh mengenaskan kami pun pasang muka badak memasuki lobby hotel, yang langsung disambut cici cici rok panjang belahan sepaha dan om om bule berjas rapi liatin kami jijik. kami lalu bertanya sama front officer yang juga cici cici. dia bilang,

'oh it's not here in the hotel. it's actually here,' dia lalu keluarin map dan coret coret.

ohmaigot. ternyata itu library ada di deket mall tempat pertama kali gue turun bus!
rasanya pengen jerit jerit garuk garuk tanah. dengan sisa sisa tenaga penghabisan, kami pun menyusuri jalan balik lagi ke tempat pertama. hiks, sungguh tragis.

sampe di library yang ternyata ngumpet di dalem STB (singapore tourism board), kami bergerilya mencari data. ketemu, si erika lalu tanya ke tante petugas boleh di fotokopi apa nggak. tau si tante bilang apa? dia bilang buat apa kita fotokopi, di website STB juga ada tinggal download. GRRR! buat apa gue ke situ pake perjuangan dan doa segala!

perjuangan belum berhenti sampai di situ.

tiba tiba si nokia biru bergetar dan kedip kedip genit tanda telpon masuk. dari si hill, panik kayak ibu ibu mo melahirkan.

'halo ping? lo dimana sekarang?'
'di library hill kenapa?'
'duh mendingan lo cepet turun ke lobby sekarang. kita musti perpanjang visa sekarang jg!'
'hah? kemaren gue tanya miss ****y katanya dia yang urusin?'
'haduh itu bohong, gue juga dibilang gitu tapi ga diurusin sama dia! nanti besok kita bisa ditelpon ama ICA trus rumah lo didatengin trus dideportasi!'
'HAH SERIUS LO?! tapi gue bukan di library kampus hill, gue di tourism board!'
'hah jauh ga? yaudah lo balik ke kampus aja!'
'oh oke oke tungguin ya!'

gue ikutan panik kayak bapak bapak nungguin istrinya melahirkan. gue lalu ke bus stop terdekat ditemenin temen gue si william. dia lalu tanya,

'emang lo belom dapet student pass? kapan dapetnya?'
'belom nanti tanggal 4.'
'trus sekarang pake apa identity nya? ICA letter ada?'
'oh iya ada ada.'
'bawa sekarang?'
'mmm. ada di rumah..'
'hah? trus kalo sekarang ditangkep polisi lo ga bawa itu letter gimana? gawat loh!'
'mmmmmm.'

gue makin panik. bus nya lama bener lagi pengen gue kasi roket di pantatnya biar cepet. si hill telpon gue lagi bilang gue ga usah ke kampus, langsung ketemu dia di mrt queenstown aja soalnya kita musti ke ICA. gue iya iya aja ga bisa mikir. sampe di hostel, gue lari masuk kamar ambil map dokumen. lari lagi keluar hostel, ngos ngosan sampe mrt. hill sms gue, bilang ketemu dia langsung di ICA aja, soalnya takut ga cukup waktunya.

di mrt, gue berdiri di pojok, dikelilingi anak anak smp aneh bau keringet. jangan jangan itu smp buat anak anak terbelakang, murid nya aneh semua mukanya. kalo ngomong jerit jerit pula kayak kejepit pintu mrt. lengkap sudah penderitaan gue.

sampe ICA, gue masi harus nunggu antrian lama banget. tiba giliran gue, gue gary hill ditemenin mr. kk (dia minta dipanggil begitu) maju ke counter. buset, tante tante petugasnya sangar bener mukanya. pake seragam safari biru tua lambang ICA gede gede. dia melirik tajam. berasa teroris ketangkep basah ngebom rumah presiden. hii!

untunglah dia tidak berinisiatif mendeportasi gue. hehehe.

capek ah. daaah.

1 comment:

Post a Comment